Selasa, 06 Agustus 2019

Dr.Habib Segaf Baharun, M.HI, Sang Guru Mu'allif Sholawat Busyro

Kiri : Dr.Habib Segaf Baharun, M.HI, Kanan : Dr.Saeful Kurniawan,S.Pd.,M.Pd.I


Dr.Habib Segaf Baharun, M.HI, Sang Guru Mu'allif Sholawat Busyro


Dr. Habib Segaf Baharun, M.HI, adalah adik dari al-Habib Zain Baharun mudirul ma'had Darullughah wa al-Da'wah dari pasangan pendiri pesantren Dalwa Raci Bangil Pasuruan, yaitu al-Marhum al-Maghfurlah al-Habib  Hasan bin al-Habib Ahmad Baharun dan al-Hubabah as-Syarifah Khodijah binti al-Habib Muhammad al-Hinduan.

Saat ini, beliau menjabat sebagai rektor IAI Darulluhgoh wa al-Da'wah (Dalwa) dan pengasuh pondok pesantren puteri Dalwa Raci Bangil Pasuruan. Disamping itu juga, beliau mendirikan pondok pesantren Tahfidz al-Qur'an di luar pondok pesantren Dalwa. 

Diluar kesibukannya mendidik pesantrennya beliau juga aktifis dakwah di beberapa tempat baik lokal ataupun interlokal bahkan internasional. Beliau yang menggagas pengajian al-Busyro yang sering ditayangkan secara live di tv9 dan mengisi acara pengajian interaktif di stasiun televisi swasta di Indonesia. Tahun kemarin beliau menjadi pembicara dalam pengajian umum yang ditayangkan oleh tvone bersama dengan para muballigh nasional dan para habaib di Indonesia.

Beliau adalah teman satu angkatan penulis program doktor di pascasarjana UIN Maulana Malik Ibrahim Malang tapi berbeda program studi (prodi), beliau mengambil jurusan PBA (program bahasa arab) sementara penulis mengambil jurusan Manajemen Pendidikan Islam (MPI) dan sama-sama lulus dengan yudisium cumlaude.

Namun disamping teman, beliau juga guru penulis dan mu'jiz (pemberi ijazah)  sholawat busyro yang beliau dapat langsung dari Rasulullah saw. Beliau menyampaikan dan memegang tangan penulis sembari mengatakan,



"Ana punya sholawat busyro, hadiah langsung dari Rasulullah untuk antum ust. Saiful"  tuturnya, sambil menuntun bacaan sholawat busyro kepada penulis di dalemnya KH.Ghazali Utsman saat beliau menjadi pembicara dalam acara Haflah Imtihan pondok pesantren al-Utsmani Beddian Jambesari Darussholah Bondowoso sambil menyodorkan dua buah buku yang berjudul "Ciri-ciri Orang Sholeh" karya beliau sendiri setebal 534 hal. sebagai hadiah kepada penulis dan KH.Ghazali Utsman.

Setelah itu, beliau menyampaikan faidah bacaan sholawat busyro tersebut kepada penulis, diantaranya yaitu:

Pertama, jika istiqomah membaca sholawat tersebut akan dilancarkan rizkinya.

Kedua, akan membawa kebahagian dan kesenangan.

Ketiga, melancarkan semua urusan.

Keempat, mengabulkan segala hajat.

Kelima, tergantung niat.

Beliau juga menganjurkan kepada penulis,

"Ust. Saiful...anjuran dari Rasulullah sholawat busyro ini dibaca 41 kali setiap selesai sholat subuh." tandasnya sambil kita melanjutkan dialog dan diskusi Disertasi kita masing-masing.

Hal ini sesuai dengan sabda Nabi Muhammad saw riwayat Ibnu Mardawiyah dan Abu Hurairoh yang penulis baca dikitab "al-Jaami'u al-Shoghir" karya imam Jalaluddin Abdurrahman bin Abu Bakar al-Suyuthi hlm.45 baris ke tujuh dari bawah,

"Bersholawatlah kepadaku, niscaya Allah bersholawat kepada kalian."

Sabda yang lain, yang diriwayatkan Ibnu Umar:

"Bersholawatlah kepada para Nabi dan utusan Allah, karena sesungguhnya Allah SWT mengutus mereka sebagaimana Allah mengutusku."

Sejak penulis mendapatkan ijazah sholawat busyro tersebut maka sejak itu juga penulis dengan istiqomah membaca sholawat busyro sebanyak 41 kali, dan alhamdulilah selama proses pendidikan doktor diberikan kemudah oleh Allah SWT diluar nalar manusia baik dari segi penyelesaian akademik ataupun finansial yang bersifat sistemik.



Kemarin kami sekeluarga mengadakan rihlah keluarga dan road show mulai dari pesantren Sidogiri, Pascasarjana UIN Malang, rumah Prof. Dr. H. Muhammad Djakfar, M.Ag Unibraw Malang, dan kediaman Dr. Habib Segaf Baharun. Kami sebelumnya memang sudah janjian sama beliau untuk sowan hari minggu pagi jam 8. Malamnya kami menginap di kediaman ust. Imaduddin wakil rektor 1 IAI Dalwa. 

Jam 8 pagi, kami menuju kediamannya langsung disuguhi sarapan pagi dan ditemui oleh beliau sambil berkata,

"Afwan ust Saiful, ana baru datang tadi malam dari Jakarta, subuh langsung ngisi pengajian di masjid Bangil dan sekarang bersiap langsung berangkat ngisi pengajian di Banjarmasin." Tuturnya, sambil kita berbincang hangat dan diskusi tentang kondisi keberagaman di kota Bangil.

"Alhamdulillah, pengajian kami ust. Saiful....no politik, no mony, no kepentingan. Murni ingin membahagiakan hati Rasulullah, sehingga jamaahnya sangat beragam dan heterogen mulai dari NU, Muhammadiyah, Syiah, al-Irsyad, Persis, dan ormas islam lainnya." tuturnya, karena menurutnya Bangil termasuk Gazanya Indonesia.

Subhanallah, sungguh beliau mempunyai mobilitas yang sangat tinggi sekali. Usia beliau diwaqafkan untuk umat yang rahmatan lil 'alamin. Semoga senantiasa  beliau diberikan panjang umur yang barokah dalam mendidik kami semua dan menyatukan umat yang saat ini mulai berpecah belah.

Dr. Saeful Kurniawan, M.Pd 5 Agustus 2019

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Esensi Menyambut Tahun Baru Islam

Esensi Menyambut Tahun Baru Islam Oleh: Dr. Muhammad Saeful Kurniawan, S.Pd., M.Pd.I Masa Rasulullah saw Islam hanya memi...