Minggu, 28 Juli 2019

Seminar Evaluasi Pembelajaran



Seminar Evaluasi Pembelajaran


Kemarin STAI at-Taqwa Bondowoso menggelar seminar Evaluasi Pembelajaran di SMKPP Telagalampel yang menindak lanjuti MoU sebelumnya diantara kedua belah pihak.

Seminar tersebut, diinisiasi dan dicanangkan sejak awal semester oleh masing-masing ketua kelas prodi PAI semester VI. Adapun susunan kepanitian sebagai berikut:

Ketua, Nurul Rahmah
Sekretaris, Ika Rahmawati.
Bendahara, Abdul Wafi. Dan yang memimpin jalannya seminar atau moderatornya mahasiswa prodi PAI semester VI yang bernama Abdullah Faqih, dengan kemampuannya yang cukup memukau para narasumber, acara seminar alhamdulillah berjalan khidmat dan sukses. Sementara audiennya didominasi para mahasiswa dan juga turut hadir beberapa dewan guru SMKPP Tegalampel.
Adapun seksi-seksi yang lain melibatkan semua mahasiswa prodi PAI semester IV.



 Sengaja topik yang diangkat tentang Evaluasi Pembelajaran. Pasalnya, yang mengadakan program tersebut mahasiswa prodi PAI semester VI guna melaksanakan UAS mata kuliah Evaluasi Pembelajaran dengan metode resum semua materi seminar dan juga menindaklanjuti mata kuliah Evaluasi Penbelajaran yang diampu oleh Dr. Saeful Kurniawan, M.Pd.I. Tujuan utamanya seminar tersebut, untuk mengajarkan  mahasiswa menjadi guru yang profesional dalam menjalani Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di institusi pendidikan yang merupakan kegiatan lanjutan dari teori pembelajaran (Micro Teaching) dikampus yang menekankan pada berbagai kegiatan dan pengalaman nyata tentang penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran, antara lain: menyusun dan menyiapkan perangkan pembelajaran secara tertulis, mengajar, mendidik siswa dan mempelajari pengelolaan lembaga pendidikan.

Dosen pengampu mata kuliah Evaluasi Pembelajaran Dr. Saeful Kurniawan, S.Pd., M.Pd.I selaku narasumber pertama menyampaikan dalam pemaparan presentasinya,
Evaluasi harus ada pemberi pertimbangan (judgement). Dengan pertimbangan tersebut bisa menentukan nilai dan makna (worth and merit) dari pembelajaran yang sudah dievaluasi. Sementara kata Pembelajaran lebih menekankan proses belajar mengajar peserta didik dengan sungguh-sunģguh yang melibatkan aspek intelektual, emosional, dan sosial.



Beliau juga, menyampaikan statemenya,  bahwa Evaluasi Pembelajaran terdiri dari tiga domain, pertama, cognitive domain yang meliputi  pengetahuan (knowledge), pemahaman (comprehension), penerapan (application), dan evaluasi (evaluation) yang menuntut peserta didik untuk dapar mengevaluasi segala sesuatu dalam proses belajar mengajar.

Kedua, affetive domain yaitu internalisasi sikap yang menunjukkan perkembangan batiniah peserta didik. Domain afektif ini terdiri dari, kemauan menerima (receiring), kemauan menanggapi (responding), dan organisai (organization) yaitu peserta didik mampu menyatukan nilai yang berbeda. Hal ini, menuntut guru yang multitalenta dan sudah siap semua perangkat mengajarnya.




Ketiga, psikomotor (psychomotor domain) yaitu kemampuan peserta didik untuk melatih gerakan yang komplek yang meliputi,

1)  Muscular or motor skill, yang mampu menampilkan gerakan yang baik.

2)  Manipulation of materials or objects, yang mampu menyusun dengan baik.

3)  Neuromuscular coordination, yang mampu menghubungkan dengan yang lain.

Diakhir paparannya, beliau menyampaikan,

"Guru PAI haram masuk kelas jika perangkat mengajarnya tidak ada, karena RPP adalah peta mengajar dan ruh pembelajaran." tuturnya, dg tegas disampaikan kepada semua audien.


Dalam acara seminar Evaluasi Pembelajaran tersebut, turut dihadiri kepala sekolah ibu Anik Sudiartini, S.Pd, M.Pd, beliau bertindak sebagai narasumber kedua, dalam presentasinya beliau menekan guru harus tidak gaptek (gagap tehnologi) karena sekarang sudah memasuki era industri 4.0. Beliau juga menantang audien untuk maju kedepan untuk menjelaskan industri 4.0, sembari menyampaikan akan memberikan hadiah bagi yang bisa  menjelaskannya. Disela-sela penyampaiannya, tiba-taba Mahasiswa PAI semester IV kelas A yang bernama Sofyan Homaidi berani tampil maju kedepan, dengan rambut gondrongnya sambil mendapatkan tepuk tangan dari audien yang lain. Ia menjelaskan semua pertanyaan narasumber tentang industri 4.0 dengan singkat, padat dan tepat. Sesuai janjinya ia diberikan hadiah oleh narasumber yang ia beli dari negara Australia.

Disesi dialog juga ada mahasiswa lain yang juga maju kedepan yang bernama Abdul Baari',  ia memaparkan pendapatnya yang brilian dan memberikan statemen koreksinya, terhadap narasumber kedua. Beliau sebagai narasumber, memberikan jawaban yang riel dan kontekstual sesuai dengan pengalamannya dalam memimpin SMKPP Tegakampel yang berhasil mengaharumkan nama baik institusi pendidikannya di kancah internasional. Beliau adalah sosok wanita yang menjadi icon kepala sekolah kabupaten Bondowoso dalam meraih keberhasilan mendapatkan penghargaan dari Presiden RI dan satu-satunya kepala sekolah di kabupaten Bondowoso, menjadi pembicara seminar Internasional di China, Autralia, Thailand dan negara eropa lainnya.



Pada seminar tersebut,  yang bertindak sebagai narasumber ketiga bapak Sofyan Sauri, S.Pd., M.Pd. selaku waka kurikulum SMKPP Tegalampel. Beliau memaparkan presentasinya, tentang pentinganya (urgensi) perencanaan pembelajaran yang matang, karena menurutnya perangkat pembelajaran itu, peta mengajar yang sudah terstruktur dan terukur, agar guru itu fokus pada  materi pelajarannya yang mereka ajarkan.

Selain itu juga, bapak Sofyan Sauri, sangat mengapresiasi pelaksanaan program seminar ini,  karena menurutnya banyak hal yang diperoleh oleh para audien tentang ilmu keguruan yang langsung diperoleh dari para pakar dan praktisi pendidikan.

Tujuan diselenggarakannya seminar juga adalah, untuk mencetak insan akademika yang berjiwa akademis yang organisatoris, harapannya out put dan out come dari STAI at-Taqwa Bondowoso mampu mengasah skill akademiknya yang bisa menjadi pribadi inisiator, educator, organisator, motivator, inspirator, dan spikulator kebaikan dalam berkiprah di organisasi masyarakat. Sehingga kehadirannya menjadi oase yang diharapkan dan menyejukkany masyarakat ditengah-tengah kehidupan yang kompetitif ini.



Acara tersebut diakhiri dengan pembacaan doa oleh guru PAI SMKPP dan pemberian cinderamata serta foto bersama. Semoga acara tersebut bersamaan dengan Maunah dan Hidayah Allah. SWT.


Dr. Saeful Kurniawan, M.Pd 29 Juli 2019

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Esensi Menyambut Tahun Baru Islam

Esensi Menyambut Tahun Baru Islam Oleh: Dr. Muhammad Saeful Kurniawan, S.Pd., M.Pd.I Masa Rasulullah saw Islam hanya memi...