Jumat, 19 Juli 2019

Kiamat Sudah Dekat


Kiamat Sudah Dekat Perspektif Telaah Kitab "Dzurratu al-Nasihin"

Untuk merefress pikiran penulis mengadakan roud show silaturrahim di beberapa daerah mulai desa Gayam, Tarum, dan terakhir Sempol. Penulis disambut oleh salah satu tokoh agama alumni pesantren di Madura yaitu ust. Husnan. Awalnya topok pembicaraan kita yang ringan-ringan saja, mulai dari topik keluarga, pendidikan, politik, terakhir masalah Kiamat. Puncaknya penulis disodori dan disuguhi kitab "Dzurratu al-Nasihin" dengan mencuplik sebuah hadits yang di riwayatkan oleh Sayyidina Ali Ibn Abi Tholib, nabi Muhammad saw bersabda,

" Akan datang kepada manusia suatu zaman Islam hanya tinggal nama, agama hanya tinggal tulisan, al-qur'an hanya tinggal pelajaran, Masjid Megah tapi sepi jamaah, figur yang paling bejat pada zaman itu adalah Ulamanya.yang acapkali membuat statemen fitnah. Hal itu adalah tanda-tanda kiamat.

PEMBAHASAN.

Hadits tersebut memberikan beberapa indikasi kuat adanya kiamat yang semakin dekat, 

Pertama, Islam hanya tinggal nama. Fakta ini memang sudah terbukti pasalnya penulis pernah mengisi pengajian di daerah kaki gunung dusun Padukuhan desa Cangkring. Penulis menguji semua jama'ah untuk membaca kalimat syahadat ternyata kebanyakan dari jamaah banyak yang tidak hafal. Padahal KTP nya beragama Islam sementara rukun islam yang pertama mereka tidak hafal. Ini menjadi tanggung jawab para dai dan muballigh karena mereka tidak pernah memikirkan akar rumput yang ada dipelosok negeri.

Kedua,agama hanya tinggal tulisan. Penulis pernah mengisi pengajian di salah satu masjid desa Mangli Wetan yang diadakan oleh KKN STAI at-Taqwa Bondowoso. Masyarakat disana semua beragama akan tetapi tidak menerapkan ajaran agama pasalnya disana masih marak budaya amoral, memelihara anjing dan ilmu-ilmu hitam.

Ketiga, al-Qur'an hanya jadi ajaran. Alhamdulillah saat ini ada program Bondowoso menghafal yang dicanangkan oleh pemerintah daerah dalam hal ini bapak Bupati Bondowoso KH.Drs. Salwa Arifin. Penulis mengirim tiga santri sebagai delegasi untuk di wisuda yang di tempatkan kampus Unej cabang Bondowoso. Tapi program ini tidak paralel dengan prilaku penghafal al-qur'an. Penulis pernah mengkuliah lima mahasiswa penghafal al-qur'an dengan ikut program beasiswa YDSF Surabaya. Ternyata prilaku para pengahfal al-quran yang penulis kuliahkan berprilaku yang tidak sesuai dengan ajaran al-quran. Kondisi ini memang pernah disinggung oleh Rasulullah saw.

 " Akan datang kepada mu suatu zaman dimana zaman itu banyak penghafal al-qur'an hanya sampai di kerongkongannya saja." Artinya, mereka hanya sekedar hafal namun tidak bisa mengetahui dan menghayati yang tersirat dari bacaan al-qur'an.

Keempat, masjid megah tapi sepi jama'ah. Kondisi ini juga sudah terjadi pasalnya, penulis pernah sholat berjama'ah disalah satu masjid megah di Surabaya tapi naifnya, jama'ahnya hanya berempat termasuk penulis.

Kelima, figur ulama yang tidak kridible. Pasca pesta demokrasi kemarin negeri kita tercinta ini gaduh dengan statemen para ulamanya yang saling menjatuhkan satu sama lain melalui media sosial baik face book, telegram, WA, dan media sosial lainnya sehingga pemerintah membuat kebijakan untuk memblokir face book selama beberapa hari guna menjaga stabilitas negara tetap kondusif.

Indikator-indikator diatas yang sudah disinyalir oleh Rasulullah saw 14 abad silam menjadi indikator yang kuat bahwa kiamat semakin dekat.

KESIMPULAN

Oleh karena itu, kita sebagai umat Islam bisa mawasdiri untuk menyiapkan bekal sebanyak-banyaknya untuk menyongsong hari akhir yang sering di sabdakan oleh Rasulullah saw.

Akhirnya, mari kita berdoa semoga negeri tercinta ini dijauhkan dari berbagai probaganda yang bisa menghancurkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia khususnya dan umat Islam umumnya.

Dr. Saeful Kurniawan, M.Pd.I 20 Juli 2019.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Esensi Menyambut Tahun Baru Islam

Esensi Menyambut Tahun Baru Islam Oleh: Dr. Muhammad Saeful Kurniawan, S.Pd., M.Pd.I Masa Rasulullah saw Islam hanya memi...