Kamis, 15 Agustus 2019

Membangun Kepribadian Unggul, (Personal Excellent)



Membangun Kepribadian Unggul, (Personal Excellent)


Oleh: Dr. Saeful Kurniawan, S.Pd., M.Pd.I


Ketika berbicara pribadi unggul (personal excellent) di negara Cina harus memenuhi tiga kriteria, pertama Shio, artinya ia harus punya umur panjang. Kedua, lok artinya ia harus punya kekuasaan yang tinggi. Keempat, hok artinya ia harus kaya.

Berbeda di Cina, Amerika Serikat mengenal menjadi pribadi yang unggul, manakala ia memenuhi bebetapa syarat yang diistilahkan 3P. P pertama ia harus punya power (kekuatan). P kedua ia harus position (posisi) seperti menjadi manajer dan CEO (Chief Executive Officer) dalam sebuah perusahaan. Dan P ketiga ia harus punya properti artinya mempunya finansial yang memadai.

Di Indonesia lain lagi, orang akan dianggap punya pribadi unggul manakala ia memiliki 3TA. Harta, Tahta, dan Wanita.

Sebagai rasa syukur kita atas anugerah Allah SWT. kepada kita, maka harus melakukan yang namanya the best appearance (penampilan terbaik).Penulis sebagai dosen di STAI di wajibkan oleh pihak kampus memakai baju hem, celana gelap, sepatu, kopyah hitam, dan memakai dasi yang tujuannya disamping bersyukur atas nikmat-Nya juga, memberika kesan yang positif (how to give the first positive impresion).

Tidak cukup hanya penampilannya saja, namun personal excellent diharapkan mempunyai ahsanu qaulan (kata-kata terbaik) atau good statemen.

Sebagaimana sabda nabi Muhammad saw.,

"Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata baik atau lebih baik diam."

Kendati demikian, itu semua masih belum layak dikatakan  berkepribadian unggul manakala masih belum mempunyai sikap terbaik (the best attitude). Ini erat kaitannya dengan akhlak. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad saw.,

"Saya diutus hanya untuk menyempurnakan kemulian akhlak."

The best attitude itu ada dua indikator, pertama mempunyai positif thingking, artinya punya sikap husnu dzon terhadap sesuatu hal yang terjadi. Penulis kemarin menghadiri pembentukan dan pelantikan panitia pilkades Prajekan Lor namun, tidak terjadi dilantik karena ada beberapa regulasi perekrutan yang belum dipenuhi, penulis merasa enjoy saja hemat penulis mungkin ini skenario Tuhan yang terbaik seandainya terjadi dilantik tidak baik bagi diri penulis.

Kedua, mempunyai sikap pro aktif. Puteri pertama penulis yang bernama Aghisna Najwa Salsabila ditunjuk peserta gerak jalan mewakili sekolahnya untuk dikirim ke kabupaten Bondowoso. Sebagai bentuk pro aktif penulis, semua perlengkapan asesoris kebutuhan lomba gerak jalan penulis penuhi, mulai beli baju seragam, sepatu, topi dan ikat pinggang yang bertuliskan SDN.

Pribadi unggul juga membutuhkan ahsanu amala (The Quality of Action) dan mempunyai prestasi terbaik (The Best Achiement). Artinya pribadi unggul dituntut melakukan suatu pekerjaan outstanding result maksudnya pekerjaan diatas rata-rata.

Tahaddusan bi al-nikmah, sekedar contoh penulis ketika kuliah magister di Universitas Ibrahimy (UNIB) Sukorejo alhamdulillah menjadi wisudawan terbaik dengan yudisium cumlaude. Demikian pula ketika penulis melanjutkan program doktor di pascasarjana Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang dikukuhkan lulus yudisium cumlaude ketika usai ujian promosi doktor oleh ketua sidang Prof. Dr. H. Syamsul Hadi, M.Pd. sambil menyerahkan sertifikat kelulusan kepada penulis.

Selain dari itu, pada tahun 2000 penulis menjadi guru tugas Pesantren al-Utsmani Beddian sebagai syarat kelulusan di Madrasah Diniah al-Hidayah Maskuning Wetan 03 Pujer Bondowoso. Penulis tidak hanya bertugas menjadi pengajar an sich, namun juga dipercaya menjadi penceramah, mc, pembuat akta tanah, pembuat akta kelahiran, pembuat sertifikat tanah, ketua rombongan, dan terakhir dipercaya mendirikan dan menjadi ketua yayasan al-Hidayah yang sudah punya akta notaris, STP Gubernur Jawa Timur. Kendatipun setajatinya tupoksi (tugas pokok dan fungsinya) adalah sebagai guru namun ditengah perjalanan dibutuhkan menjadi beragam profesi yang multi talenta. Tidak heran, jika waktu tugas berakhir penulis diantar pulang sebanya lima ratus orang dan diarak dengan bacaan sholat yang memakai sound system.

Diakhir paragraf ini, penulis hanya ingin menyampaikan closing statemen mudah-mudahan menjadi aset dalam menghadapi problematika hidup.

"You altitude does not depent on your aptitude, but depend on your attitude, so you can make magnitute." Artinya, ketinggian harga diri Anda tidak ditentukan oleh bakat, posisi, jabatan, dan harta anda, tapi terletak pada sikap Anda. Sehingga dengan sikap tersebut, mampu membuat suatu magnitute, perubahan-perubahan yang bermakna dalam kehidupan.


Bondowoso, 12 Agustus 2019

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Esensi Menyambut Tahun Baru Islam

Esensi Menyambut Tahun Baru Islam Oleh: Dr. Muhammad Saeful Kurniawan, S.Pd., M.Pd.I Masa Rasulullah saw Islam hanya memi...