Jumat, 02 Agustus 2019

ENERGI KA'BAH



Energi Ka'bah

Ada faktor yang bisa menyebabkan Ka'bah semakin menunjukkan power full yang begitu dahsyat. Perama, Ka'bah menjadi kiblat orang sholat diseluruh penjuru dunia. Sehingga mengakibatkan sebuah ketegangan energial antara orang yang sholat dan ka'bah, yang populer dengan sebutan medan elektromagnitik.

Jadi, penulis membayangkan betapa besarnya energi yang terpancar dari Ka'bah akibat berbagai aktifitas, diantaranya energi besar yang disebabkan faktor sosok spektakuler kholilullah Nabi Ibrahim as., faktor jama'ah haji diseluruh dunia termasuk Indonesia yang melakukan thawaf, faktor Hajar Aswad, dan faktor orang-orang yang sholat menghadap ke Ka'bah.

Sebagaimana firman Allah SWT.,

" Allah menjadikan Ka'bah, rumah suci itu sebagai pusat (peribadatan dan urusan dunia) bagi manusia, dan demikian pula bulan Haram, had-nya, qalaid." (QS.al-Maidah:97).

Ketika jama'ah haji melakukan ibadah maka, akan memantulkan gelombang cahaya keberbagai penjuru. Begitu pula dengan para akademisi yang sedang berfikir, maka otak mereka akan memancarkan gelombang yang bisa dideteksi dengan alat perekam aktifitas otak yang disebut EEG (Electric Encephalo Graph). Jadi setiap aktifitas kita itu selalu memancarkan energi. Oleh sebab itu, kita jangan sampai berhenti aktifitas (stagnasi).

Maka doa yang kita panjatkan itu memiliki kandungan energi. Apalagi doa yang diambil dari al-Qu'an dan doa yang dicontohkan oleh nabi Muhammad saw. (Ma'tsurat). Oleh karena jangan pernah kita bosan untuk melantunkan bait-bait doa dalam setiap kesempatan.

Disisi lain, ternyata jutaan jamaah haji dari seluruh penjuru dunia termasuk Indonesia yang berthowaf mengelilingi Ka'bah juga menghasilkan energi yang sangat besar. Dari mana asalnya? Didalam ilmu Fisika kita mengenal kaidah yang disebut dengan Kaidah Tangan Kanan. Kaidah tersebut mengatakan,

"Jika ada sebatang konduktor (logam) dikelilingi oleh listrik yang bergerak berlawanan dengan jarum jam, maka di konduktor itu akan muncul medan gelombang elektromagnetik yang mengarah ke atas."

Nah, kebetulan orang yang berthawaf mengelilingi Ka'bah berputar berlawanan  dengan arah jarum jam.

Sebenarnya, tubuh kita ini mengandung listrik dalam jumlah besar yang dibawa oleh miliyaran bio-elektron dalam tubuh kita. Alhasil, tubuh manusia adalah kumpulan muatan listrik.

Penulis pernah diundang oleh Prof. Dr. H. Imam Suprayogo dalam akad nikah puteri bungsunya di Malang, yang bertindak sebagai pemberi tausiah pernikahan Pembina Jam'iyah al-Islamiyah Jakarta  KH. dr. Aswin. Beliau dalam ceramahnya menyampaikan,

"Saya mendapat kehormatan dari Raja Saudi untuk masuk di dalam Ka'bah karena saya berhasil mengobati dan menyembuhkan putra makkota kerajaan yang sakit.Saat saya didalam Ka'bah, tiba-tiba pingsan saya pingsan sekitar lima belas menit. Waktu pingsan, saya bertemu dengan nabiyullah Ibrahim as." tuturnya.

Setelah kejadian tersebut, beliau diberikan kemampuan oleh Allah diluar nalar manusia. Misalnya, mampu menyembuhkan orang sakit hanya dengan doa.

Semoga jama'ah haji yang datangnya dari berbagai belahan dunia termasuk Indonesia bisa memancarkan cahaya energi Ka'bah, harapannya setelah mereka pulang ke negara masing-masing juga bisa memancarkan energi positif terhadapat warga sekitar. Dan semoga hajinya menjadi haji yang mabrur dan mabrurah (diterima) bukan gelar haji yang mardud dan mardudah (ditolak).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Esensi Menyambut Tahun Baru Islam

Esensi Menyambut Tahun Baru Islam Oleh: Dr. Muhammad Saeful Kurniawan, S.Pd., M.Pd.I Masa Rasulullah saw Islam hanya memi...