Energi Ka'bah
Ada faktor yang bisa menyebabkan
Ka'bah semakin menunjukkan power full yang begitu dahsyat. Perama, Ka'bah
menjadi kiblat orang sholat diseluruh penjuru dunia. Sehingga mengakibatkan
sebuah ketegangan energial antara orang yang sholat dan ka'bah, yang populer
dengan sebutan medan elektromagnitik.
Jadi, penulis membayangkan betapa
besarnya energi yang terpancar dari Ka'bah akibat berbagai aktifitas,
diantaranya energi besar yang disebabkan faktor sosok spektakuler kholilullah
Nabi Ibrahim as., faktor jama'ah haji diseluruh dunia termasuk Indonesia yang
melakukan thawaf, faktor Hajar Aswad, dan faktor orang-orang yang sholat
menghadap ke Ka'bah.
Sebagaimana firman Allah SWT.,
" Allah menjadikan Ka'bah,
rumah suci itu sebagai pusat (peribadatan dan urusan dunia) bagi manusia, dan
demikian pula bulan Haram, had-nya, qalaid." (QS.al-Maidah:97).
Ketika jama'ah haji melakukan
ibadah maka, akan memantulkan gelombang cahaya keberbagai penjuru. Begitu pula
dengan para akademisi yang sedang berfikir, maka otak mereka akan memancarkan
gelombang yang bisa dideteksi dengan alat perekam aktifitas otak yang disebut
EEG (Electric Encephalo Graph). Jadi setiap aktifitas kita itu selalu
memancarkan energi. Oleh sebab itu, kita jangan sampai berhenti aktifitas
(stagnasi).
Maka doa yang kita panjatkan itu
memiliki kandungan energi. Apalagi doa yang diambil dari al-Qu'an dan doa yang
dicontohkan oleh nabi Muhammad saw. (Ma'tsurat). Oleh karena jangan pernah kita
bosan untuk melantunkan bait-bait doa dalam setiap kesempatan.
Disisi lain, ternyata jutaan
jamaah haji dari seluruh penjuru dunia termasuk Indonesia yang berthowaf
mengelilingi Ka'bah juga menghasilkan energi yang sangat besar. Dari mana
asalnya? Didalam ilmu Fisika kita mengenal kaidah yang disebut dengan Kaidah
Tangan Kanan. Kaidah tersebut mengatakan,
"Jika ada sebatang konduktor
(logam) dikelilingi oleh listrik yang bergerak berlawanan dengan jarum jam,
maka di konduktor itu akan muncul medan gelombang elektromagnetik yang mengarah
ke atas."
Nah, kebetulan orang yang
berthawaf mengelilingi Ka'bah berputar berlawanan dengan arah jarum jam.
Sebenarnya, tubuh kita ini
mengandung listrik dalam jumlah besar yang dibawa oleh miliyaran bio-elektron
dalam tubuh kita. Alhasil, tubuh manusia adalah kumpulan muatan listrik.
Penulis pernah diundang oleh
Prof. Dr. H. Imam Suprayogo dalam akad nikah puteri bungsunya di Malang, yang
bertindak sebagai pemberi tausiah pernikahan Pembina Jam'iyah al-Islamiyah
Jakarta KH. dr. Aswin. Beliau dalam
ceramahnya menyampaikan,
"Saya mendapat kehormatan
dari Raja Saudi untuk masuk di dalam Ka'bah karena saya berhasil mengobati dan
menyembuhkan putra makkota kerajaan yang sakit.Saat saya didalam Ka'bah,
tiba-tiba pingsan saya pingsan sekitar lima belas menit. Waktu pingsan, saya
bertemu dengan nabiyullah Ibrahim as." tuturnya.
Setelah kejadian tersebut, beliau
diberikan kemampuan oleh Allah diluar nalar manusia. Misalnya, mampu
menyembuhkan orang sakit hanya dengan doa.
Semoga jama'ah haji yang
datangnya dari berbagai belahan dunia termasuk Indonesia bisa memancarkan
cahaya energi Ka'bah, harapannya setelah mereka pulang ke negara masing-masing
juga bisa memancarkan energi positif terhadapat warga sekitar. Dan semoga
hajinya menjadi haji yang mabrur dan mabrurah (diterima) bukan gelar haji yang
mardud dan mardudah (ditolak).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar