Rabu, 03 Juli 2019

Dialog Bersama Syaikh Imron.S.Hosein pakar Eskatologi Dunia.


Dialog Bersama Syaikh Imron.S.Hosein pakar Eskatologi Dunia.



PENDAHULUAN

Indonesia mendapat kunjungan kehormatan Syaikh Imron N. Hosein dari Eropa dan ulama dari Yaman, Perancis, Iran, Iran serta ulama besar dunia lainnya. Beliau pernah menjabat anggota PBB di Amerika Serikat, rektor Universitas Amerika Serikat dan mendirikan perguruan tinggi di Malaysia. Kunjungan luar negerinya oleh beliau dilakukan karena bentuk penghormatannya kepada bapak proklamator presiden RI pertama yaitu bapak Sokarno. Pasalnya, presiden Soekarno adalah satu-satunya pemimpin dunia yang berani menentang arogansi eropa. Menurutnya Soekarno juga gagah berani menunjukkan sikap tegas terhadap kebijakan PBB yang tidak adil bahkan Soekarno berani keluar dari PBB dan membuat gerakan lain yang disebut dengan non blog.

PEMBAHASAN

Syaikh Imron N. Hosein berkunjung ke Indonesia dengan beberapa agenda yang pertama berkunjung pada pondok pesantren al-Wafa Tempurejo Jember yang di asuh oleh KH.Abdul Aziz setelah selesai lawatannya di Jember beliau melanjutkan perjalanannya ke Bandung dalam agenda yang sama yaitu mengisi seminar Internasional dengan tema "The Prohibition of Riba in the Qur'an and Sunnah. Methodologi for Studi of the Qur'an. Dajjal si al-Masih Palsu. Konstantinopel dalam Qur'an.

Sesi Pertama, saya mencoba mengklarifikasi tulisan beliau yang berjudul Islam, Petro-Dollar halaman dua baris ketiga belas dari atas tentang Yahudi Zionis dan Kristen Zionis. Hemat saya berdasarkan referensi yang ada belum ditemukan istilah kristen zionis. Karena kronologis terbentuknya negara Israel bermula dari inisiatif wartawan senior Austria bernama Hirzel berkebangsaan Yahudi Ekstrim. Ia menghimpun semua tokoh Yahudi di seluruh dunia di bukit Zion untuk mengadaka gerakan politik dan mendirikan sebuah negara. Karena memang waktu itu bangsa Yahudi adalah bangsa yang tidak mempunyai negara sebagaimana yang disampaikan oleh Ahmadi Neejad pada waktu sidang PBB: " Negara Israel tidak ada di peta dunia." Namun tabayun dari saya belum sempat dijawab oleh beliau.

Sesi kedua, beliau mengadakan kajian khusus di dalemnya KH.Abdul Aziz selesai sholat isya dengan topik "Emansipasi Perempuan Prosuk Dajjal". Saya sempat bertanya kepada beliau bagaiman misalnya ada ulama bersalaman dengan seorang ibu negara karena faktor protokoler yang dibuat oleh pihak istana. Beliau menjawab dengan simpel dan deplomatis"Ulama itu harus sekolah lagi." memang secara jujur jawaban tersebut kurang substantif dan belum menyentuh jantung pertanyaan.

Sesi ketiga, agenda seminar yang diadakan di masjid jami pondok pesantren al-Wafa Tempurejo Jember dimana kali ini beliau mempresentasikan makalahnya dengan judul "Metodhologi for Study of the Qur'an." ada sekitar dua jam beliau memaparkan materi tersebut. Setelah itu saya menyakan pertanyaan yang kontekstual pada saat ini. Jumlah ayat al-quran sangat beragam sebagian madhab Syafi'i menjumlah sekian sebagian madhab Hambali menjumlah sekian dan juga sebagian madhab Ja'fari menjumlah sekian mereka semua berbeda dalam memberikan jumlah ayat al-Qur'an. Dan juga saya menanyakan kondisi terkini di negara timur tengan yang saat ini bergolak dan perokporanda karena perang saudara yang tidak kunjung selesai. Sejatinya disana itu bukan perang orang arab tapi perang Amerika versus Rusia dan perang Arab Saudi versus Iran. Al-Qur'an dijadikan amunisi mematikan untuk menyerang sesama umat islam yang lain. Nah ini statmen fatwa ulama yang salah atau studi metodologi al-qur'annya yang salah?. beliau dengan gamblang menjawab kita umat islam harus memahami al-qur'an dengan banyak referensi dan kita umat islam harus membangun ukhuwwah islamiyah lintas madhab agar bisa mengalahkan para Dajjal (Amerika Serikat dan Israel serta sekutunya.)

KESIMPULAN

Ada banyak pelajaran dah hikmah yang bisa kita ambil dari dialog diatas. Pertama, kita harus kaya referensi agar tidak mudah menjustifikasi orang lain. Kedua, kita harus membangun dan menjalin ukhuwwah Islamiyah multi etnis, madhab dan lintas negara agar islam menjadi agama yang dicintai dan disegani.
Ketiga, pesan damai umat Islam di Indonesia  sudah tersampaikan kepada para ulama dan pihak pihak terkait di negara konflik baik dari timur tengah ataupun dari Eropa.

Bondowoso, 03 Juli 2019.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Esensi Menyambut Tahun Baru Islam

Esensi Menyambut Tahun Baru Islam Oleh: Dr. Muhammad Saeful Kurniawan, S.Pd., M.Pd.I Masa Rasulullah saw Islam hanya memi...