Dialog Bersama Syaikh Imron.S.Hosein pakar Eskatologi Dunia.
PENDAHULUAN
Indonesia mendapat kunjungan kehormatan Syaikh Imron N. Hosein dari
Eropa dan ulama dari Yaman, Perancis, Iran, Iran serta ulama besar dunia
lainnya. Beliau pernah menjabat anggota PBB di Amerika Serikat, rektor
Universitas Amerika Serikat dan mendirikan perguruan tinggi di Malaysia.
Kunjungan luar negerinya oleh beliau dilakukan karena bentuk penghormatannya
kepada bapak proklamator presiden RI pertama yaitu bapak Sokarno. Pasalnya,
presiden Soekarno adalah satu-satunya pemimpin dunia yang berani menentang
arogansi eropa. Menurutnya Soekarno juga gagah berani menunjukkan sikap tegas
terhadap kebijakan PBB yang tidak adil bahkan Soekarno berani keluar dari PBB
dan membuat gerakan lain yang disebut dengan non blog.
PEMBAHASAN
Syaikh Imron N. Hosein berkunjung ke Indonesia dengan beberapa
agenda yang pertama berkunjung pada pondok pesantren al-Wafa Tempurejo Jember
yang di asuh oleh KH.Abdul Aziz setelah selesai lawatannya di Jember beliau
melanjutkan perjalanannya ke Bandung dalam agenda yang sama yaitu mengisi
seminar Internasional dengan tema "The Prohibition of Riba in the Qur'an
and Sunnah. Methodologi for Studi of the Qur'an. Dajjal si al-Masih Palsu.
Konstantinopel dalam Qur'an.
Sesi Pertama, saya mencoba mengklarifikasi tulisan beliau yang
berjudul Islam, Petro-Dollar halaman dua baris ketiga belas dari atas tentang
Yahudi Zionis dan Kristen Zionis. Hemat saya berdasarkan referensi yang ada
belum ditemukan istilah kristen zionis. Karena kronologis terbentuknya negara
Israel bermula dari inisiatif wartawan senior Austria bernama Hirzel
berkebangsaan Yahudi Ekstrim. Ia menghimpun semua tokoh Yahudi di seluruh dunia
di bukit Zion untuk mengadaka gerakan politik dan mendirikan sebuah negara.
Karena memang waktu itu bangsa Yahudi adalah bangsa yang tidak mempunyai negara
sebagaimana yang disampaikan oleh Ahmadi Neejad pada waktu sidang PBB: "
Negara Israel tidak ada di peta dunia." Namun tabayun dari saya belum
sempat dijawab oleh beliau.
Sesi kedua, beliau mengadakan kajian khusus di dalemnya KH.Abdul
Aziz selesai sholat isya dengan topik "Emansipasi Perempuan Prosuk
Dajjal". Saya sempat bertanya kepada beliau bagaiman misalnya ada ulama
bersalaman dengan seorang ibu negara karena faktor protokoler yang dibuat oleh
pihak istana. Beliau menjawab dengan simpel dan deplomatis"Ulama itu harus
sekolah lagi." memang secara jujur jawaban tersebut kurang substantif dan
belum menyentuh jantung pertanyaan.
Sesi ketiga, agenda seminar yang diadakan di masjid jami pondok
pesantren al-Wafa Tempurejo Jember dimana kali ini beliau mempresentasikan
makalahnya dengan judul "Metodhologi for Study of the Qur'an." ada
sekitar dua jam beliau memaparkan materi tersebut. Setelah itu saya menyakan
pertanyaan yang kontekstual pada saat ini. Jumlah ayat al-quran sangat beragam
sebagian madhab Syafi'i menjumlah sekian sebagian madhab Hambali menjumlah
sekian dan juga sebagian madhab Ja'fari menjumlah sekian mereka semua berbeda
dalam memberikan jumlah ayat al-Qur'an. Dan juga saya menanyakan kondisi
terkini di negara timur tengan yang saat ini bergolak dan perokporanda karena
perang saudara yang tidak kunjung selesai. Sejatinya disana itu bukan perang
orang arab tapi perang Amerika versus Rusia dan perang Arab Saudi versus Iran.
Al-Qur'an dijadikan amunisi mematikan untuk menyerang sesama umat islam yang
lain. Nah ini statmen fatwa ulama yang salah atau studi metodologi al-qur'annya
yang salah?. beliau dengan gamblang menjawab kita umat islam harus memahami
al-qur'an dengan banyak referensi dan kita umat islam harus membangun ukhuwwah islamiyah
lintas madhab agar bisa mengalahkan para Dajjal (Amerika Serikat dan Israel
serta sekutunya.)
KESIMPULAN
Ada banyak pelajaran dah hikmah yang bisa kita ambil dari dialog
diatas. Pertama, kita harus kaya referensi agar tidak mudah menjustifikasi orang
lain. Kedua, kita harus membangun dan menjalin ukhuwwah Islamiyah multi etnis,
madhab dan lintas negara agar islam menjadi agama yang dicintai dan disegani.
Ketiga, pesan damai umat Islam di Indonesia sudah tersampaikan kepada para ulama dan
pihak pihak terkait di negara konflik baik dari timur tengah ataupun dari
Eropa.
Bondowoso, 03 Juli 2019.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar