Emosi Yang Dapat Menyebabkan Penyakit
PENDAHULUAN
Pada suatu saat ketika saya mengikuti kuliahnya Prof. Dr. Hj.
Widji Astutik guru besar UM Malang dengan mata kuliah Manajemen Strategik
kebetulan hari itu tugas saya dan Abdurrahman presentasi makalah. Kami berdua
maju kedepan dan mohon ijin kepada beliau untuk mempresentasikan makalah kami.
Seperti biasanya dalam acara presentasi tersebut diawali dengan salam,
pembukaan dan pemaparan makalah. Begitu masuk pada konteks masalah beliau
berkata," stop...stop...mengapa saudara memilih topik ini? Mengapa saudara
merumuskan seperti itu?" Tegurnya, kami diberondong beberapa pertanyaan
bertubi-tubi tanpa ada jedah waktu sedikitpun. Sementara pemaparan makalah
masih sampai di pendahuluan. Terus terang kami waktu itu kaget bercampur emosi
karena pemaparan belum selesai. Sehingga tanpa sadar kami berdua gerogi, bleng,
dan tangan gemetar karena kondisi tersebut baru kali itu saja yang terjadi.
Perasaan emosi kami yang mengakibatkan tangan gemetar dan
sesak dada dapat menjadi terjadinya penyebab deadly emotion.
PEMBAHASAN
Deadly emotion adalah emosi yang dapat menyebabkan penyakit,
secara fisik dan kejiwaan. Jadi, emosi bisa terjadi karena kondisi kejiwaan
yang masih belum stabil sebagaimana sabda nabi Muhammad saw.
" Dalam tubuh manusia ada segumpal daging, jika ia
sehat, akan sehat juga seluruh tubuh. Jika ia sakit, akan sakit juga seluruh
tubuh. Tahukah kalian, segumpal daging itu adalah hati." (HR.Bukhari dan
Muslim dari Nu'man Ibnu Basyir.)
Tahun kemarin ada peristiwa pada salah satu keluarga besar
saya yaitu mobil saudara saya awalnya disewa oleh ponaannya sendiri memang,
transaksi pertamanya berjalan lancar tapi kemudian mobiĺ tersebut disewakan
lagi oleh yang bersangkutan pada orang lain sehingga mobil itu tidak ada kabar
rimbanya atau hilang. Sehingga sang pemilik mobil itu merasa kesal, marah, dan
emosi yang meledak-meledak soalnya yang menggelapkam mobil tersebut bukan orang
lain tapi ponaannya sendiri. Menjelang berapa waktu pemilik mobil itu dirujuk
ke rumah sakit karena menderita sakit yang cukup parah. Hemat penulis karena
dampak dari kejadian tersebut.
Saya akan nukil firman Allah SWT. yang menggambarkan Deadly
Emotion, yaitu surat al-An'am: 125
" Siapa yang dikehendaki akan memdapat hidayah, Allah
akan melapangkan dadanya. Barangsiapa yang dikehendaki sesat, Allah akan
menyesakkan dadanya serupa orang naik ke langit. Begitulah Allah menimpakan
beban kepada orang-orang yang tidak beriman.
Dalam ayat tersebut, Allah SWT menyebutkan Deadly Emotion sekaligus obatnya.
Allah menyebut "sesak dada" seperti orang kehilangan harapan, gundah,
marah, dan prasangka buruk, serta gejala Deadly Emotion lainnya. Namun seiring
dengan itu, Allah menawarkan obat dan solusinya dengan cara mengabil hikmah apa
yang sudah terjadi, bersikap positif thingking (husnu al-dzan), dan mengambil
pelajaran (ibroh) dari kejadian tersebut. Oleh karena itu tidak semua orang
yang mengalami situasi dan kondisi adrinalin yang tidak stabil bisa mengalami
deadly emotion tergantung bagaimana mereka menyikapinya.
PENUTUP
Boleh saja kita marah dan emosi, tapi marahlah dan emosilah
kepada sasaran yang tepat, pada waktu yang tepat, dan tempat yang tepat. Namun,
jangan sampai berkepanjangan dan memendam emosi, sebab akan menjadi bibit-bibit
yang bisa menjadi gejala DEADLY EMOTION.
Dr. Saeful Kurniawan, M.Pd.I 17 Juli 2019
Siiip pak
BalasHapusbagus artikelnya Doktor. karena diikuti dengan contoh2 nyata dalam kehidupan sehari hari. thanks
BalasHapus