Rabu, 17 Juli 2019

DEADLY EMOTION




Emosi Yang Dapat Menyebabkan Penyakit

PENDAHULUAN

Pada suatu saat ketika saya mengikuti kuliahnya Prof. Dr. Hj. Widji Astutik guru besar UM Malang dengan mata kuliah Manajemen Strategik kebetulan hari itu tugas saya dan Abdurrahman presentasi makalah. Kami berdua maju kedepan dan mohon ijin kepada beliau untuk mempresentasikan makalah kami. Seperti biasanya dalam acara presentasi tersebut diawali dengan salam, pembukaan dan pemaparan makalah. Begitu masuk pada konteks masalah beliau berkata," stop...stop...mengapa saudara memilih topik ini? Mengapa saudara merumuskan seperti itu?" Tegurnya, kami diberondong beberapa pertanyaan bertubi-tubi tanpa ada jedah waktu sedikitpun. Sementara pemaparan makalah masih sampai di pendahuluan. Terus terang kami waktu itu kaget bercampur emosi karena pemaparan belum selesai. Sehingga tanpa sadar kami berdua gerogi, bleng, dan tangan gemetar karena kondisi tersebut baru kali itu saja yang terjadi.

Perasaan emosi kami yang mengakibatkan tangan gemetar dan sesak dada dapat menjadi terjadinya penyebab deadly emotion.

PEMBAHASAN

Deadly emotion adalah emosi yang dapat menyebabkan penyakit, secara fisik dan kejiwaan. Jadi, emosi bisa terjadi karena kondisi kejiwaan yang masih belum stabil sebagaimana sabda nabi Muhammad saw.
" Dalam tubuh manusia ada segumpal daging, jika ia sehat, akan sehat juga seluruh tubuh. Jika ia sakit, akan sakit juga seluruh tubuh. Tahukah kalian, segumpal daging itu adalah hati." (HR.Bukhari dan Muslim dari Nu'man Ibnu Basyir.)

Tahun kemarin ada peristiwa pada salah satu keluarga besar saya yaitu mobil saudara saya awalnya disewa oleh ponaannya sendiri memang, transaksi pertamanya berjalan lancar tapi kemudian mobiĺ tersebut disewakan lagi oleh yang bersangkutan pada orang lain sehingga mobil itu tidak ada kabar rimbanya atau hilang. Sehingga sang pemilik mobil itu merasa kesal, marah, dan emosi yang meledak-meledak soalnya yang menggelapkam mobil tersebut bukan orang lain tapi ponaannya sendiri. Menjelang berapa waktu pemilik mobil itu dirujuk ke rumah sakit karena menderita sakit yang cukup parah. Hemat penulis karena dampak dari kejadian tersebut.

Saya akan nukil firman Allah SWT. yang menggambarkan Deadly Emotion, yaitu surat al-An'am: 125

" Siapa yang dikehendaki akan memdapat hidayah, Allah akan melapangkan dadanya. Barangsiapa yang dikehendaki sesat, Allah akan menyesakkan dadanya serupa orang naik ke langit. Begitulah Allah menimpakan beban kepada orang-orang yang tidak beriman.

Dalam ayat tersebut, Allah SWT  menyebutkan Deadly Emotion sekaligus obatnya. Allah menyebut "sesak dada" seperti orang kehilangan harapan, gundah, marah, dan prasangka buruk, serta gejala Deadly Emotion lainnya. Namun seiring dengan itu, Allah menawarkan obat dan solusinya dengan cara mengabil hikmah apa yang sudah terjadi, bersikap positif thingking (husnu al-dzan), dan mengambil pelajaran (ibroh) dari kejadian tersebut. Oleh karena itu tidak semua orang yang mengalami situasi dan kondisi adrinalin yang tidak stabil bisa mengalami deadly emotion tergantung bagaimana mereka menyikapinya.

PENUTUP

Boleh saja kita marah dan emosi, tapi marahlah dan emosilah kepada sasaran yang tepat, pada waktu yang tepat, dan tempat yang tepat. Namun, jangan sampai berkepanjangan dan memendam emosi, sebab akan menjadi bibit-bibit yang bisa menjadi gejala DEADLY EMOTION.


Dr. Saeful Kurniawan, M.Pd.I 17 Juli 2019

2 komentar:

  1. bagus artikelnya Doktor. karena diikuti dengan contoh2 nyata dalam kehidupan sehari hari. thanks

    BalasHapus

Esensi Menyambut Tahun Baru Islam

Esensi Menyambut Tahun Baru Islam Oleh: Dr. Muhammad Saeful Kurniawan, S.Pd., M.Pd.I Masa Rasulullah saw Islam hanya memi...