Alhamdulillah wa syukurillah bulan kemarin saya bisa menyelesaikan tugas akhir yang begitu
berat dan melelahkan yaitu fase ujian terakhir ujian Promosi Doktor.
Untuk melangkah pada fase tersebut saya harus memakai
instrumen tiga kecerdasan, yaitu
Pertama, kecerdasan akademik. Artinya saya harus belajar dengan rajin dan tekun untuk memenuhi
tugas mata kuliah dengan memburu referensi buku bacaan yang sesuai dengan
kontens penelitian Disertasi. Saya ingat dengan nasehat dosen sekaligus
Direktur Pascasarjana UIN Maliki Malang bapak Prof. Dr. H. Mulyadi, M.Pd.I
"kamu kalau ingin selesai disertasinya, mulai sekarang harus mengumpulkan
buku sebanyak-banyaknya." Ungkapnya waktu ngisi mata kuliah semester dua
program doktor di gedung B Prof. Dr. H. Bambang Yudhoyono. "Tapi saya
bukan ikut program beasiswa prof...sepertinya agak berat bagi saya mengumpulkan
buku sebanyak itu" sergah saya pada beliau. "Kamu tidak harus beli
buku sebanyak itu, cukup foto copy cover, penerbit, dan kontensnya yang
berkaitan dengan disertasimu."jawab beliau.
Dengan bekal itu, saya antusias untuk memburu buku bukan
membeli tapi hanya foto copy saja. Semua perpustakaan saya kunjungi mulai
kampus STAI Bondowoso, Unej Jember, IAIN Jember.UINSA, UIN Maliki Pusat.
Pascasarjana UIN Maliki Malang, UIN Yogyakarta. UGM Yogyakarta bahkan sampai
memburu perpustakaan di luar negeri yaitu Perpustakaan NUS Singapura, IIUM
Malaysia dan terakhir perpustakan di Thailand.
Kedua, kecerdasan emosional. Artinya dalam penyelesaian
tugas akhir yaitu penulisan Disertasi tidak cukup hanya dengan kecerdasan
akademik tapi ada kecerdasan lain yang tidak kalah pentingnya yaitu ke erdasan
emosional. Pasalnya, kemarin saya bersama teman satu kelas menghadap promotor.
Kita berangkat sebelum sholat subuh kekediamannya. Dan adzan subuh kami berdua
sampai dikediamannya dan langsung sholat subuh berjamaah dimasjid depan rumah
promotor kami. Setelah selesai sholat subuh kami segera bergegas menemui
promotor tapi sepertinya beliau masih istirahat. Kami berdua dengan sabar
menunggu mulai selesai sholat subuh sampai jam 9 pagi. Nah pada pukul 9.10
menit akhir beliau menemui kami berdua.
Dengan perasaan bahagia campur waswas
kami menyampaikan maksud dan tujuan kami berdua. Beliau menjawab "maaf
saya harus kekampus sekarang karena mau menemui bapak presiden."Teman saya
menghadap beliau sambil membawa proposal dan beberapa judul untuk
dikoreksi."ini prof...saya membawa data mohon dikoreksi dulu" dengan
nada agak tinggi beliau berkata" judul banyak, saya harus kekampus
sekarang" sergahnya. Akhirnya teman saya merasa kecewa sekali dan tidak
pernah mememui promotor lagi. Sementara saya melanjutkan bimbingan disertasi
sampai selesai.
Ketiga, kecerdasan spritual. Artinya dua kecerdasan diatas
tidak akan ada maknanya manakala tidak ada kecerdasan spritual. Setiap hal yang
kita lakukan jangan sampai melupakan Tuhan. Setiap saat setelah selesai sholat
wajib saya menyempatkan melantunkan bait doa khusus Disertasi Allhummaj'alnaa
wa Asdiqoanaa Doktorin bi al-sur'ati artinya Ya Allah Jadikan kami dan
teman-teman kami yang ikut progrom doktor menyelesaikan kuliah doktornya dengan
tepat waktu (on time).
Akhirnya dengan tiga kecerdasan diatas alhamdulillah saya
bisa menyelesaikan program doktor sampai ujian promosi doktor bahkan satu
angkatan sebanyak dua kelas alhamdulillah saya mahasiswa pertama yang
menyelesaikan program doktor dengan Yudisium Cumlaude.